5 Syarat Kerukunan Dan Kekompakan

5 Syarat Kerukunan dan Kekompakan
1. Berbicara yang baik, pait madu, enak didengar, sopan-santun, dan selalu memperhatikan papan - empan - adepan
Berbicara merupakan kondisi hati seseorang yang berpengaruh terhadap tutur kata, sikap, dan tingkah lakunya. Apabila kondisi hati seseorang tersebut baik dan sehat, maka akan terlihat wajah yang cerah, tutur kata yang ramah dan lemah lembut, serta tindakan yang terpuji. Namun, kondisi hati seseorang dapat menciptakan tingkah laku yang buruk yang diakibatkan, seperti :
- Seseorang yang menyimpan rasa dengki, iri hati, serta kebencian dan dendam. Hal tersebut akan menimbulkan seseorang meluncurkan kata-kata yang menyakitkan hati dan menusuk perasaan.
- Seseorang yang hatinya dipenuhi dengan prasangka buruk. Seseorang yang selalu berprasangka buruk akan selalu merasa curiga dan tidak percaya, bahkan karena besarnya rasa tidak percayanya, dia akan selalu memata-matai orang yang dicurigainya.
- Seseorang yang berbuat dengki/durhaka, amal kebaikannya akan hancur, dan bagi orang yang didrengkeni, dia akan menderita karenanya.
- Seseorang yang dendam/sakit hati. Seseorang apabila sudah disakiti hatinya akan sulit untuk melupakannya, sehingga selamanya akan tetap menjadi ganjalan dalam hatinya bahkan sampai dibawa mati.
Oleh karena itu, harus selalu diupayakan pembiasaan berbicara yang baik, pait madu, enak didengar, tata krama, sopan-santun, dan mengerti papan-empan-adepan.
2.Berwatak yang jujur, bisa percaya, dan bisa dipercaya
Jujur adalah berkata benar, polos apa adanya, tidak berdusta, dan tidak menipu. Watak yang jujur, bisa percaya, dan bisa dipercaya adalah sifat-sifat orang iman yang terpuji bergantung dari akhlaq/budi-pekertinya dan hukumnya wajib. Untuk bisa percaya, seseorang harus membuang jauh-jauh prasangka buruk dan rasa curiga yang berlebihan, sehingga tidak terkesan selalu memata-matai dan mencari-cari kesalahan orang lain.
3. Banyak sabarnya, keporo ngalah, wani ngalah, rebutan ngalah
Sabar merupakan karakter yang harus dimiliki orang iman, sehingga bisa menyikapi dan menahan diri dari permasalahan yang timbul maka kerukunan dalam jamaah akan tetap terpelihara.
4. Tidak merusak sesama jamaah, baik dirinya, harta bendanya, hak asasinya, maupun kehormatannya
Sesama jamaah adalah saudara lahir-batin dunia-akhirot, maka supaya bisa menjaga harga diri orang lain, hak asasinya, kehormatannya maupun harta bendanya, tidak merusak, tidak menjatuhkan yang dapat menimbulkan kekecewaan saudaranya, sehingga memicu ketidak-rukunan. Apabila terjadi pelanggaran terhadap hak dan kewajiban di antara sesama jamaah, maka supaya diishlahkan (didamaikan).
5. Saling memperhatikan dan saling menjaga perasaan
Sebagai orang iman harus merasa bahwa dirinya menjadi bagian dari saudaranya yang iman, seperti :
- Ucapan dan perbuatannya selalu memperhatikan perasaan orang lain
- Tidak menyakiti hati orang lain Tidak menyinggung perasaan orang lain
- Bisa merasakan apa yang menjadi kepedihan saudaranya
Apabila rasa persaudaraan sudah terjalin dari hati ke hati, maka akan tumbuh rasa peduli terhadap saudaranya.